Tangerang -PT Sukses Logam Indonesia (SLI) menerima keputusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang untuk menghentikan kegiatan usaha. PT SLI berjanji akan mematuhi keputusan tersebut. Setelah itu, PT SLI berkomitmen untuk segera menjawab pertanyaan dari warga dan pemerintah sebelum mengembalikannya.
“Sementara kita stop (operasional perusahaan), tidak permanen dan nantinya ada kesepakatan atau perjanjian PT SLI terkait amdal dengan warga. Kita siap mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Meski, sebenarnya itu butuh investasi yang sangat besar,” kata penanggung jawab K3 PT SLI Affandy, Minggu (27/2/2022) dilansir beritasatu.com.
PT SLI merupakan perusahan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan pemanfaatan limbah B3 hasil dari peleburan baja/galvanis bernama. Warga Kampung Cengkok RT 03/02, Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang sempat melakukan aksi unjuk rasa terhadap PT SLI. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggap telah mencemari udara dan lingkungan.
Rumah-rumah yang berada dekat dari kawasan pabrik, lingkungannya tercemar akibat debu pekat hitam pekat bercampur minyak. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar akhirnya menutup sementara PT SLI.
“Penghentian perusahaan ini dilakukan sampai perusahaan memperbaiki dan melengkapi sarana maupun fasilitas pengolahan lingkungan, khususnya pengendalian pencemaran udara dan lingkungannya agar tidak berdampak pada kesehatan masyarakat disana,” kata Zaki.
Sejumlah warga mengaku senang permintaan warga untuk perusahaan disetop operasionalnya diakomodasi pemerintah. Hal tersebut diungkapkan pengacara warga Congkok yang terdampak polusi, Ayyub Kadriah. “Jelas terlihat bupati tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi, tetapi juga keadilan ekologi dan sosial, dan kami sebagai warga mengapresiasi apa yang dilakukan beliau,” kata Ayyub.(*/cr2)
