Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta agar Pemerintah Provinsi Bali mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi sehingga tercapai kekebalan komunal. Saat ini, Bali masih kekurangan 1,4 juta dosis vaksin Covid-19.
Menurut Wapres, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak pandemi Covid-19 akibat penurunan mobilitas masyarakat. Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perlu dipercepat agar segera tercapai kekebalan komunal (herd immunity).
“Sebagai destinasi pariwisata saya kira perlu dipastikan agar herd immunity ini dapat segera tercapai, selain itu juga untuk melindungi warga Bali sendiri,” kata Wapres Ma’ruf Amin, dalam keterangannya, Jumat (30/7/2021).
Hal ini juga disampaikan Wapres dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi, Kabupaten, dan Kota di wilayah Bali melalui konferensi video, Kamis (29/7/2021).
Di samping vaksinasi, lanjut Wapres, upaya pencegahan penularan Covid-19 di wilayah Bali melalui pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment). Sebab, meskipun testing di Bali sudah di atas standar WHO, yakni 1.000 tester dari 1 juta penduduk dalam satu minggu, tetapi positivity rate-nya masih di angka 38,3%. Angka ini sangat jauh di atas standar WHO yang dipatok pada angka 5%.
“Perlu dilihat kembali dan disesuaikan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri bahwa bila positivity rate-nya di atas 25%, maka jumlah tes perlu ditingkatkan menjadi 15.000 tes per 1 juta penduduk,” kata Wapres.
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan suntikan dosis pertama vaksinasi di Bali sudah 3.046.886 orang dari sekitar 4 jutaan warga. Untuk vaksinasi suntik kedua, per kemarin sudah mencapai 870.838 orang atau hampir 27%.
Percepatan vaksinasi, lanjut Koster, akan terus dilakukan dengan menyesuaikan ketentuan batas waktu penyuntikan antara dosis pertama dan dosis kedua.
Sejauh ini vaksin Covid-19 yang digunakan di Bali adalah Vaksin Sinovac yang memiliki jarak penyuntikan empat minggu dan Vaksin Astrazeneca yang memiliki jarak penyuntikan delapan minggu.
“Saat ini kami masih membutuhkan 1,4 juta dosis vaksin,” imbuh Koster.
Menanggapi kekurangan dosis vaksin ini, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono memastikan bahwa Kementerian Kesehatan akan memenuhi kekurangan tersebut pada Agustus 2021. Sebab pada Agustus, Indonesia akan mendapat tambahan 6,5 juta-8 juta dosis vaksin.
“Mudah-mudahan kebutuhan untuk masyarakat Bali yang tinggal sedikit lagi dapat terpenuhi seluruhnya,” ungkap Dante. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com