Program Puspa dinilai berhasil meningkatkan rasio pelacakan pasien Covid-19 di (Jawa Barat) Jabar. Temuan CISDI sejauh ini menyatakan, puskesmas yang menerapkan surveilans berbasis masyarakat dapat meningkatkan rasio lacak hingga 19,78%.
Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menyampaikan, memasuki bulan keenam program Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa) berhasil meningkatkan kualitas dan akses tes melalui penggunaan tes antigen, peningkatan pengambil sampel hingga 9-10 orang per puskesmas, perluasan point of services pengambilan tes, kolaborasi antara klinik dan laboratorium swasta hingga penelusuran active case finding dengan melibatkan masyarakat.
Program Puspa diluncurkan pada Februari 2021 sebagai upaya penanganan wabah di 100 puskesmas yang tersebar di 12 kota/kabupaten Jawa Barat (Jabar).
“Temuan CISDI sejauh ini menyatakan, puskesmas yang menerapkan surveilans berbasis masyarakat dapat meningkatkan rasio lacak hingga 19,78%,” ujar Senior Advisor on Gender and Youth for the Director-General of WHO dan pendiri CISDI, Diah Saminarsih, Jumat (6/8/2021).
Dia mengatakan, tim Puspa sudah melakukan surveilans berbasis masyarakat (SBM) untuk meningkatkan rasio lacak dengan menjalin hubungan lintas sektor, seperti dengan RT, tokoh masyarakat, atau pemerintah daerah setempat, serta merekrut dan melatih kader pelacak kasus, sebelum akhirnya melepas masyarakat bersama kader kesehatan melaksanakan SBM secara independen, aktif, dan masif.
“Hingga hari ini 48,6% kasus suspect baru di wilayah penempatan Puspa telah dilaporkan oleh kader,” imbuhnya.
Program Puspa merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Jabar melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jabar yang didukung oleh CISDI dalam memperkuat respons penanganan Covid-19 di puskesmas.
Program ini merekrut 500 tenaga kesehatan sebagai field officer yang akan ditugaskan di 100 puskesmas di Jabar.
Program Puspa bertujuan menguatkan upaya deteksi, lacak kasus, edukasi publik terkait 3M, menyiapkan vaksinasi Covid-19, hingga memastikan pemenuhan pelayanan kesehatan esensial di Jabar. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com