SIN.CO.ID- Berbagai upaya telah banyak capaian kegiatan dalam penanggulangan penyakit menular, namun banyak tantangan yang perlu diselesaikan, sehingga Ending AIDS, tuberkulosis dan malaria (ATM) dapat dipenuhi.
Sebagaimana diketahui bahwa penyakit menular di wilayah Kalimantan Timur masih menjadi masalah utama bagi kesehatan masyarakat.
“Khusus Kaltim, ATM menjadi masalah utama bagi kesehatan masyarakat,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni saat pelantikkan Pengurus Wilayah Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Kalimantan Timur di Ballroom Hotel Gran Jatra Balikpapan, Minggu (14/5/2023).
Dimana, hasil pendataan kasus HIV/AIDS menunjukkan secara kumulatif sampai 2022, telah dtemukan 8.133 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) atau 89,8 persen dari target 9.090 ODHA.
Sementara data penderita tuberkulosis (TB) menunjukkan penemuan kasus dengan BTA positif baru tercapai sebanyak 55 persen dari target minimal 85 persen.
“Sedangkan kasus malaria, tahun 2022 telah ditemukan sebanyak 1.685 orang,” sebutnya.
Meskipun diakuinya, beberapa kabupaten dan kota sudah dalam status bebas malaria (Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Kutai Kartanegara), namun harus lebih ditingkatkan surveilans-nya.
“Demikian juga kabupaten lainnya harus tetap mendapat perhatian kita semua, karena masih ada kemungkinan penularan dari pendatang baru,” tegasnya.(RLS)